Rabu, 14 September 2011

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP


PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

PLH adalah mengubah pandangan dan prilaku seseorang terhadap lingkungan.
Manusia  spesies (mahluk hidup) merupakan jejaring kehidupan, artinya manusia juga sebagai salah satu komponen yang menempati mata rantai daur materi dan transfer energy

Manusia dapat hidup karena ada komponen lain, diantaranya: oksigen, air, tumbuhan, dan hewan.

Manusia juga menghidupi komponen lain dengan tinja dan air seninya dan tubuhnya di uraikan oleh jasad renik menjadi senyawa yg lebih sederhana, misal mineral, air dan co2

Menurut Arne Naess : Krisis lingkungan saat ini hanya bisa di atasi dengan melakukan perubahan cara pandang dan prilaku manusia terhadapa alam

Dalam berinteraksi dengan lingkungan nya manusia butuh pedoman yaitu etika lingkungan

Ada 2 cara pandang yang berkembang dalam memperlakukan alam yaitu:

1.       Antroposentrisme, yaitu teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta, teori ini melahirkan sikap yang rakus dan tamak yg menyebabkan manusia mengambil semua kebutuhan hidupnya dari alam tanpa memperhatikan kelestariannya. Penganutnya Imanuel kan, ia mengatakan bahwa hanya manusia yang merupakan mahluk rasional dan di perbolehkan secara moral menggunakan mahluk non rasional lainnya untuk mencapai suatu tatanan dunia yang rasional 
2.       Ekosetrisme kelanjutan dari Biosentrisme yang menganggap bahwa setiap kehidupan dan mahluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Penganut nya Arne Naess filsuf dari norwegia 1973
3.        
Pendidikan kependudukan (PK) cenderung ke disiplin Geografi

PLH cenderung ke disiplin IPA/Sains         

Perkembangan PLH

a.        Tingkat Internasional

Tahun 1975, lokakarya di adakan di Beograd, jugoslavia di kenal dengan The Belgrade charter, tujuannya meningkatkan kesadaran dan perhatian thd keterkaitan bidang sospol, ekonomi dan ekologi, memberi kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan pengetahuan yg di perlukan untuk bekerja dlm meyelesaikan masalah lingkungan, menciptakan satu kesatuan pola tingkah laku manusia thd lingkungan hidup
b.       Tingkat Asean, Asean Environmental Education Action Plan 2000 – 2005

c.        Nasional (Indonesia) di mulai th 1975, dirintis oleh IKIP jakarta (UNJ) dlm pengembangan PLH dg menyusun Garis2 besar program pengajaran PLH yg di ujicobakan di 15 SD pada periode 1977/1978. Periode 1 tahun 1969 – 1983 persiapan dan peletakan dasar. Periode 2 1983 – 1993 sosialisasi. Periode 3  tahun 1993 – sekarang pemantapan dan pengembangan


Kendala dalam PLH

1.       Rendahnya partisipasi masyarakat karena kurangnya pemahaman thd permasalahan pendidikan lingkungan yang ada
2.       Pemahaman para pelaku pendidikan terhadap pendidikan lingkungan yang masih terbatas
3.       Kurangnya komitmen pelaku pendidikan juga mempengaruhi keberhasilan pengembangan PLH
4.       Materi dan metode pelaksanaan PLH yang selama ini di gunakan di rasakan belum memadai
5.       Sarana dan prasarana dalam PLH juga memegang peranan penting
6.       Kurang tersedia anggaran PLH
7.       Lemahnya koordinasi antar instansi dengan pelaku pendidikan
8.       Belum adanya kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan PLH

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak, dan keterampilan

Link. Hidup kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahlik hidup yg mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahtraan manusia dan mahluk lainnya

PLH adl upaya mengubah prilaku manusia yang bertujuan untuk meningkaykan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai2 lingkungan

PLH formal kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang di selenggarakan melalui sekolah

PLH non formal kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar sekolah yg di laksanakan secara terstruktur dan berjenjang

PLH Informal adl kegiatan di luar sekolah tidak terstruktur dan tidak berjenjang

Persebaran penduduk yang tidak imbang antara pulau jawa dan luar pulau jawa

Visi PLH , terwujudnya manusia indonesia yang memiliki pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan untuk berperan aktif dalam melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup

Misi PLH, (1) mengembangkan kebijakan pendidikan nasional yg berparadigma ling. Hidup, (2) mengembangkan kapasitas kelembagaan PLH di pusat dan daerah, (3) Meningkatkan akses informasi PLH secara merata, (4) meningkatkan sinergi antar pelaku PLH

Tujuan PLH:

1.       Mendorong dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta sikap yg menumbuhkan kepedulian, komitmen untuk melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan hidup secara bijaksana
2.       Turut menciptakan pola prilaku baru yang bersahabat dengan lingkungan hidup, mengembangkan etika lingkungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup

Sasaran PLH: tercipta kepedulian dan komitmen masyarakat dalam turut melindungi, melestarikan, dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup sehingga tujuan PLH dapat terwujud dengan baik

Ruang lingkup PLH

1.       Jalur formal, in formal, dan non formal dilaksanakan oleh seluruh stake holder
2.       Diarahkan kepada aspek: kelembagaan, SDM yg terkait, sarpras, pendanaan, materi, komunikasi dan informasi, peran serta masyarakat, metode pelaksanaan

Landasan kebijakan PLH:

1.       UU no. 23 th 1997 (pengelolaan lingk. Hidup)
2.       UU no 22 th 1999 (Pemda)
3.       UU no 25 th 1999 (perimbangan keuangan antara pem. Pusat dan daerah)
4.       UU no. 25 th 1999 ( pembangunan nasional)
5.       UU no 20 th 2003 (sisdiknas)
6.       Kep menneg kependudukan dan lingkungan hidup dan menag RI No. 15 th 1991

Kebijakan umum PLH:

1.       Kelembagaan PLH menjadi wadah/sarana menciptakan perubahan perilaku manusia yangberbudaya lingkungan
2.       Berhasil tidak nya pelaksanaan PLH di tentukan oleh kualitas dan kuantitas pelaku dan kelompok sasaran PLH
3.       Sarpras PLH sesuai dengan kebutuhan
4.       Pengalokasian dan pemanfaatan anggaran PLH yang efisien dan efaktif
5.       Materi PLH berwawasan pembangunan berkelanjutan, komprehensif dan aplikatif
6.       Informasi yang berkualitas dan mudah di akses sebagai dasar komunikasi yang efektif
7.       Keterlibatan dan ketersediaan ruang bagi peran serta masyarakat untuk berpartisipasi dengan PLH
8.       Metode PLH berbasis kompetensi

Strategi PLH

1.       Meningkatkan kapasitas kelembagaan PLH sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan dalam pelaksanaan PLH
2.       Meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM PLH
3.       Mengoptimalkan sarpras PLH
4.       Meningkatkan dan memanfaatkan anggaran PLH
5.       Menyiapkan dan menyadiakan materi PLH yang berbasis kearifan, tradisional dan isu lokal, modern serta global sesuai dengan kelompok sasaran PLH
6.       Meningkatkan informasi yang berkualitas dan mudah diakses dengan mendorong pemanfaatan teknologi
7.       Mendorong ketersediaan ruang partisipasi bagi masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan PLH
8.       Mengembangkan metode PLH yang berbasis kompetensi dan partisipatif

Tujuan PLH meliputi ranah kognitif, apektif dan psikomotorik

Pendekatan Joyful learning pada metode pembelajaran PLH adalah pembelajaran yang peserta didik tidak merasa terbebani dan permasalahannya menyangkut Human interest

Catatan PLH

1.       Tahun 1986 PLH dimasukan ke pend, formal dg mata pelajaran “ pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup (PKLH) di tuangkan dalam kurikulum 1984
2.       Th 1989/1990 s.d sekarang PLH di perkenalkan kepada guru-guru SD, SMP, SMA/SMK
3.       Th 1996 di bentuk jaringan pendidikan lingkungan (JPL)antara LSM2
4.       Tanggal 21 mei 1996 terbit memorandum bersama antara Depdikbud dan kantor Menneg LH no 014/U/1996 dan no kep: 89/MenLH/5/1996 tentang pembinaan dan pengembangan PLH

PLH dapat mempermudah pencapaian keterampilan tingkat tinggi(higher order skill) seperti: berpikir kritis, kreatif, secara integratif, dan memecahkan masalah
Indonesian Summit on sustainable Development (ISSD) di yogyakarta tgl 20 januari 2004 di tetapkan 3 pilar yaitu: pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan
Tahun 1979 Joseph cornellseorang pendidik alam (Natur educator) mengembangkan konsep belajar beralur (flow learning) terdiri dari 5 aspek yaitu apektif, kognitif, sosial, sensorik dan motorik, serta aspek lingkungan
Harold Urey tetap membutuhkan dan menggunakan molekul2 CH4, NH3, CO2,H2O serta lecutan listrik dari elemen2 logam katoda dan anoda untuk bisa menunjukan bagaimana pertama kali proses kehidupan terjadi dan molekul apa yang muncul di bumi
Materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang
Massa adalah satuan2 partikel baik atom, molekul maupun ion2 dalm jumlah dan formula tertentu yang membentuk dan menyusun materi tersebut
Energi adalah kemampuan atau kapasitas untuk melakukan suatu aktivitas dengan merubah bentuk materi/segala sesuatu yang di gunakan oleh mahluk hidup atau organisme untuk menggerakkan dan merubah materi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain

Energi ada 2

1.       Energi potensial yaitu energi yang tersimpan dalam partikel-partikel penyusun materi dan selalu ada dimanapun materi itu ada, energi ini sangat dipengaruhi oleh posisi, kondisi atau komposisi partikel2 penyusun materi tersebut dan dipengaruhi oleh letak ketinggian  juga dengan gaya gravitasi
2.       Energi kinetik yaitu energi yang muncul dan dapat menyebabkan materi bergerak, besarnya tergantung oleh massa atau jumlah partikel dan kecepatan yang berlaku pada materi itu

Hukum Konservasi Materi : semua barang yang kita anggap telah di konsumsi pada dasarnya akan tetap ada di lingkungan tetapi dengan beberapa bentuk yang berbeda (artinya kita tidak akan mampu melenyapkan materi)
Hukum energi 1/Termidinamika I/ hukum kekekalan energi : “ pada setiap proses fisik maupun kimiawi, energi tidak pernah bisa di ciptakan ataupun dimusnahkan , tetapi dapat di ubah dari satu bentuk ke bantuk yang lain. Melalui proses ini, sebagian energi akan berkurang karena mekanisme sistem dan bagian yang terbuang ini akan kembali kelingkungan (mengatur kuantitas energi yang dapat terjadi pada proses kenversi energi)
Hukum energi II/Termidinamika II: “ pada setiap proses fisik maupun kimiawi, energi tidak akan bisa di transformasi dan digunakan secara utuh, tetapi sebagian akan terbuang kembali kelingkungan tanpa bisa dimanfaatkan selama proses itu. Bagian yang terbuang di sebut Entropi. Pada kondidi seperti ini alam tidak dapat melangsungkan mekanisme ekologiknya (kiamat ekologik) (Mengatur kualitas energi tersebut)

Definisi SDA

1.       Menurut Miller SDA adalah segala sesuatu yang berdaya guna dan dibutuhkan organisme baik yang hidup secara soliter maupun berkelompok
2.       SDA adalah sesuatu yang vital bagi seluruh bentuk kehidupan dan kesatuan ekosistem di mana bentuk kehidupan itu berada dan menjalankan proses kehidupannya
3.       SDA yang terbarui : SDA yang dapat segera tergantikan keberadaannya dengan materi yang sama dan jumlahnya kurang lebih sebanyak ketika sebelum di gunakan contoh, matahari,air, tanah, udara, tumbuhan, hewan
4.       SDA tidak terbarui : SDA yang dapat habis lebih cepat di bandingkan proses regenerasi alamiahnya, contoh bahan bakar fosil.
5.       Energi turunan dihasilkan dari SDA yg terbarui atau tidak terbarui contoh: das alam sistetis dari batu bara, minyak sintetis dan alkohol dari batu bara dan sampah organik, biogas, gas hidrogen dari batu bara/penggunaan panas, listrik, matahari untuk dekomposisi air

Ekosistem: komunitas yang mampu mengatur dirinya sendiri, terdiri atas tumbuhan, hewan, dan organisme lain yang saling berinteraksi satu sama lain dengan lingkungan abiotiknya
Piramida ekologik (piramida makanan) : kuantitas dan kualitas yang dihasilkan dan yang dapat digunakan sebagai suatu tingkat trofik dalam rantai ekologik
Miller mengidentifikasi ada 4 krisis SD dan energi yang di hadapi manusia yaitu: krisis bahan bakar dan makanan, krisis kebijakan energi, krisis cadangan minyak, kekurangan energi dan kerusakan lingkungan

Upaya pengelolaan lingkungan:

1.       Prilaku hemat energi/membudayakan eko-efisiensi
2.       Menerapkan prinsip reuse(menggunakan kembali), recycling(mengolah kembali
3.       Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
4.       Mengurangi penggunaan bahan2 kimia penyebab polutan nondegradable
5.       Mengembangkan teknologi2 sederhana
6.       Menggalakan dan mengembalikan kearifan budaya “kembali ke alam”
7.       Intensifikasi dan optimalisasi lahan dengan meminimalkan ruang beton dan semen

Tanggal 22 maret diperingati hari air sedunia (Wold water day)

Merupakan wahana untuk memperbaharui tekad dalam melaksanakan agenda 21 yg di cetuskan tahun 1992 dalam UNCED ( United Nations Conference on Envirinment and development)yang di selenggarakan di Rio de Jeneiro . deklarasi nya bahwa pencemaran air mencapai tingkat yang membahayakan

Muller myatakan air merupakan salah satu SDA yang bersifat potensial renewable ( mempunyai potensi untuk terbarukan)

Air H2O artinya setiap molekul mengandung 2 atom hidrogen dan satu atom oksigen

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur dasr dengan mengalirkan arus listrik di kenal sebagai elektrolisis yaitu penguraian 2 ato hidrogen penerima elektron dan membentuk gas H2 pada katoda, sementara 4 ion OH bergabung dan membentuk gas O2 (oksigen) pada anoda

Air adalah Dwikutub artinya muatan positif di sebelah atom hidrogen dan muatan negatif di sebelah atom oksigen
70 % bumi di kelilingi air

Air dilapisan bumi di sebut hidrosfer 98% benda cair dan selebihnya berwujud gas dan air beku. Jumlah air asin 97.4% terdapat di lautan, danau asin, rawa asin, serta payau

Persediaan Air tawar 2.6% partikel sebanyak 0.17%  sistem perairan darat, yaitu sungai , danau partikel 0.4 % dan air tanah uap air sebanyak 0.04 %

Air sebagai penyusun sitoplasma,pelarut dan berperan dalam proses metabolisme sel

Hewan memrlukan air untuk bernafas, mempertahankan suhu tubuh, mencerna makanan, dan melakukan pergerakan dan peredaran darah

Darah mengandung 80 % air

Selama hidup manusia membutuhkan 16000 galon air
Air dalam tubuh kita bekerja secara optimal untuk: kulit, melindungi dan melumasi gerakan sendi dan otot, menjaga kestabilan suhu tubuh, membersihkan racun, memenuhi kebutuhan cairan tubuh, meminimalkan risiko serangan jantung, meminimalkan risiko infeksi organ dalam tubuh, memulihkan kondisi tubuh

Sumber air di alam

1.       Laut (kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan semudera)
2.       Danau fungsinya untuk sumber plasma nutfah, tempat berlangsungnya flora/fauna, Sumber air bagi masyarakat, Tempat penyimpanan kelebihan air,  Memelihara iklim mikro, sarana transfortasi, penghasil energi PLTA, objek wisata
3.       Sungai untuk menampung larian dan air hujan
4.        Air bawah tanah, air berevaporasi, uap air, mengembang, mendingin, dan kemudian berkondensasi

Ada 3 jenis hujan

1.       Hujan konveksi: terjadi karena udara yang di panaskan di permukaan tanah atau laut naik cukup tinggi sehingga suhu udara turun sampai titik embun, panas yang dilepaskan oleh pengembunan akan memanaskan massa udara tersebut sehingga udara naik lebih tinggi lagi
2.       Hujan orografi: terjadi karena angin yang lembab di paksa naik karena adanya gunung
3.       Hujan frontal: terjadi akibat bertemunya dua massa udara sehingga udara tersebut naik

Siklus hidrologi ada 3 cara

1.       Evaporasi/transpirasi: air yg ada di bumi akan menguap ke angkasa dan menjadi awan
2.       Infiltrasi/perkolasi ke dalam tanah: air bergerak ke dalam tanah melalui celah2 dan pori2 tanah dan batuan menuju muka air tanah
3.       Air permukaan: makin landai lahan makin sedikit pori2 tanah aliran permukaan makin besar

Ada 3 metode pengelolaan air (Miller)

1.       Pendekatan input, bertujuan memperbesar persediaan air untuk kawasan tertentu dalam kaitan dengan tata-guna air: membangun bendungan, waduk, penataan sungai, penggunaan air sungai, air tanah, penawaran air laut, pencairan gunung es
2.       Pdkt output: mengurangi laju penguapan dan membersihkan air dari bahan2 pencemar
3.       Pdkt troughput: pemeliharaan dengan cara mengurangi rata2 jumlah penggunaan air perkapita

Keuntungan pdkt input: mengurangi/mengendalikan banjir, meningkatkan pengendalian air untuk pengairan, menyediakan sarana olahraga dan rekreasi, di gunakan untuk PLTA
Penyedotan air tanah yang berlebihan akan menimbulkan: penipisan persediaan air tanah, permukaan tanah menjadi ambles, air tanah akan menjadi asin karena intrusi air laut kedalam air tanah, terkontaminasi limbah yang berasal dari kegiatan manusia

Pencemaran air menurut kepmen kependudukan dan lingkungan hidup No. 01/MENKLH/1988, bab 1 pasal 1 adalah masuknya / di masukanya mahluk hidup, zat energi/komponen lain kedalam air/berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia/proses alam sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang/tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya

Bahan pencemar perairan ada 8 kategori:

1.       Bahan yang membutuhkan oksigen, limbah RT, industri, ternak
2.       Agen pembawa penyakit bakteri, parasit,virus
3.       Zat2 organik mineral: asam garam kimia,logam beracun
4.       Zat organik: pestisida, detergen, minyak,limbah industri
5.       Pupuk tanaman: posfat, nirat
6.       Sedimen
7.       Substansi radioaaktif
8.       Klor

Sumber pencemaran air

1.       Yang dapat dikenali: limbah industri,kegiatan penebangan hutan
2.       Tidak dapat di kenali: Limbah RT,lalu lintas, pertanian

Akibat pencemaran air

1.       Pencemaran secara fisik: mengakibatkan matinya ikan dan hewan lain karena suhu air tidak sesuai, rendahnya kadar oksigen terlarut
2.       Pencemaran secara kimia: dapat menganggu kesehatan manusia karena menghambat kerja enzim dan menyebabkan kerusakan sel
3.       Pencemaran secara biologi: infeksi saluran pencernaan, penyebab kolera, tifus, paratifus, polio, hepatitis

Penanggulangan pencemaran air: merubah prilaku masyarakat, pembuatan bak pengolahan limbah cair

Tahap2 pengolahan limbah

1.       Penanganan primer: memisahkan air buangan dengan bahan padat yang mengendap/mengapung
2.       Penanganan sekunder: proses dekomposisi bahan2 padat secara biologis
3.       Pengendapan tersier: menghilangkan komponen posfor dan padatan tersuspensi, terlarut,berwarna dan bau

Metode bergantung pada komponen yang ingin di hilangkan

1.       Pengendapan: cara kimia penambahan kapur/metal hidroksida untuk mengendapkan fofor
2.       Adsorbsi: menghilangkan bahan2 organik terlarut, berwarna/bau
3.       Elektrodialisis: menurunkan konsentrasi garam2 terlarut dengan menggunakan listrik
4.       Osmosis: mengurangi kandungan garam2 organik maupun mineral dari air
5.       Klorinasi: menghilangkan organisme penyebab penyakit

Dalam menentukan kebijakan dan strategi pengelolaan sumber daya air , perlu memperhatikan asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian, keadilan, kemandirian, transparansi dan akuntabilitas
UU no .7 th 2004 tentang sumber daya air sebagai landasan pengelolaan sumber daya air
Tahun 1927 Dokuchaiev mempelopori konsep tanah. (tanah adl benda alami berdimensi 3 (memiliki panjang, lebar, dan dalam) terletak di bagian paling atas kulit bumi  dan memiliki sifat2 yang berbeda dg bagian bawahnya, sebagai hasil kerja interaksi antara iklim, aktivitas organisme, bahan induk dan relief selama kurun waktu tertentu
Menurut arsyad : tanah memiliki 3 makna yaitu merupakan media alami bagi pertumbuhan tumbuh2an (soil), tanah sebagai regolith atau bahan hancuran iklim yg berasal dari batuan atau bahan organik yg di perlukan sebagai bahan galian/tambang dan galian (soil), tanah di perlakukan sebagai ruang/tempat di permukaan bumi yang dipakai manusia untuk melakukan segala aktivitasnya (land)
Tanah adl material padat di atas permukaan bumi yang dihasilkan dari interaksi antara iklim dan aktivitas organisme dengan struktur2 di dalam lapisan bumi
Rata2 bahan komposisi utama yg terdapat dalam satu satuan volume tanah adalah:
1.       45% mineral (lempung/liat, lumpur, kerikil, batu)
2.       25% air (tergantung kapasitas daya serap dan daya simpan tanah)
3.       25% udara
4.       5 % materi organik/humus
Horison tanah adalah lapisan2 bahan2 komponen pembentuk tanah
1.       Lapisan paling atas di sebut horison organik (horison O) mengandung humus/organik
2.        Dibawah lapisan horison O adalah lapisan topsoil (horison A), mengandung campuran organik yang belum busuk sempurna, organisme (spt bakteri, jamur, cacing dan hewan2 kecil lainnya), partikel anorganik
3.       Horison B/lapisan subsoil disebut zona leaching, berwarna terang, tebal, padat, materi organik sedikit
4.       Horison C merupakan lapisan transisi antara material induk dengan lapisan tanah (diatasnya)
Istilah lahan mulai dikenal sejak tahun 1970
Menurut FAO lahan adl tempat di permukaan bumi yang tempat2nya layak disebut seimbang dan saling berkaitan satu sama lain, memiliki atribut mulai dari biosfer atmosfer, batuan induk, bentuk2 lahan, tanah dan ekologinya, hidrologi, tumbuh tumbuhan, hewan dan hasil aktivitas manusia pada masa lalu dan masa sekarang yg menegaskan bahwa variabel itu berpengaruh nyata pada penggunaan manusia pada saat ini dan akan datang
Karakteristik tanah dengan komponen, struktur, dan potensinya merupakan bagian faktor fisik abiotis yang sangat penting
Fungsi tanah:
1.       Tempat atau media utama bagi sebagian besar organisme dalam melangsungkan proses kehidupannya
2.       Sumber utama dan tempat terjadinya daur materi
Di alam terdapat 92 unsur kimia,  yang teridentifikasi hanya 40 unsur yang penting bagi kehidupan. Enam unsur di antaranya menyusun lebih dari 95% bio massa seluruh mahluk hidup. 6 unsur tsb adl: karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fospor (P), dan sulfur (S) (dikenal dengan makronutrien (macronutrients). Unsur2 lain: iro/besi (Fe), maganase/magnesium (Mg), cooper/tembaga (Cu), iodine/iodium (J) di kenal dengan istilah mikronutrien (Micronutrients)
Unsur2 tsb mengalami siklus yg bergerak dg pasti dari sumber utamanya yakni udara, air dan tanah kemudian masuk dlm rangkaian jaring2 makanan di ekosfer dan kembali ke siklus semula di kenal dg daur biogeokimia
3 tipe daur biogeokimia yaitu: daur gas (gaseous cycles), daur endapan (sedimentary cycles) dan daur air (hydrological/water cycles)
Daur karbon: tumbuhan mendapat karbon dari karbon dioksida CO yg merupakan satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis ( CO+ HO + energi matahari → C₆H₁₂O₆ + O₂ + energi
Proses respirasi =C₆H₁₂O₆ + 6O₂ →  6CO₂ +6 HO + panas kedua proses ini merupakan proses yang berkesinambungan dan menjadi suatu daur sirkulasi karbon dan oksigen dlm bentuk kimia di ekosistem
Daur Nitrogen kandungan nitrogen (protein, asam nukleat/nucleid acid, vitamin, enzim,dan hormon.  Unsur2 nitrogen diantaranya nitrogen dioksida (NO) di atmosfer, amonia (NH), garam amonium (NH⁺₄) di air tanah soil water dsb.
Penggunaan lahan dapat di bagi kedalam 3 klompok (M. Ardi) :
1.       Lahan digunakan untuk tempat tinggal, berusaha, bercocok tanam, tambak ikan dll.
2.       Sebagai kawasan hutan yg menopang kehidupan vegetasi satwa liar
3.       Sebagai daerah pertambangan yang bermanfaat bagi manusia
Tata guna lahan / tata ruang yaitu keluasan sumber daya lahandg segala potensi dan karakteristiktanah serta lingkungan yang melingkupinya
Tata ruang (bahasa pemerintah) yaitu pengaturan ruang berdasarkan berbagai fungsi kepentingan tertentu bagi berbagai kegiatan dan kebutuhan manusia
UU no. 24 Tahun 1992 di sebut sebagai penataan ruang ada 3 tingkatan rencana tata ruang yaitu nasional, provinsi, kabupaten
Isi rencana tata ruang kabupaten meliputi: pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten, pengelolaan kawasan lindung dan budi daya, pengelolaan kawasan perkotaan, pedesaan, dan kawasan tertentu, sistem kegiatan pembangunan dan pemukiman pedesaan dan perkotaan, penatagunaan tanah, air, udara dan sda lainnya termasuk tata guna hutan berupa hutan lindung, hutan produksi dan hutan konservasi, kawasan tambang, daerah pemukiman, dan perkembangan pertanian
Menurut M. Ardi lokasi pemukiman sangat menentukan baik tidaknya kondisi pemukiman
Menurut Budiharjo ada 4 hal yg harus di perhatikan dalam lokasi pemukiman / perumahan : teknik pelaksanaan, tata guna tanah, kesehatan dan kemudahan, politis dan ekonomi
Lokasi pemukiman sebaiknya: bukan daerah pesawahan, bukan daerah kebun2 yg baik, bukan daerah yang merupakan reservoir air tanah, penampung air tanah, air hutan dan air laut
Menurut Brundland (1988) bahwa penghematan energi dan tindakan2 konservasi
Menurut Kantjono, subekti, dan soemadi ciri pemukiman kumuh diantaranya:penduduk padat,penghasilan warga rendah, tingkat kesehatan dan pendidikan rendah, lingkungan kotor, pertumbuhan penduduk tidak terencana,peran serta masyarakat memelihara lingkungan rendah
Penggunaan lahan untuk bidang pertanian dan perkebunan di tentukan oleh: kualitas lahan (jenis tanah dan kesuburannya), relief dan topografi, iklim dan ketinggian tempat (elevasi), aksesibilitas atau kemudahan pemasaran hasil, besarnya tekanan penduduk
Teknologi konservasi yang sudah teruji dan dapat di terapkan adalah:
1.       Terasering: pembuatan teras bertujuan untuk memperpendek panjang lereng sehingga aliran permukaan menjadi lebih lambat
2.       Rorak: tanah yang di gali dengan ukuran tertentu yang fungsinya juga untuk menahan laju aliran permukaan dan untuk meningkatkan infiltrasi dan sumber unsur hara bagi tanaman
3.       Tanaman penutup tanah: tanaman yg banyak di gunakan adalah jenis kacang2an, funsinya untuk memperlambat aliran permukaan, meningkatkan infiltrasi, mencegaherosi, meningkatkan kelembaban tanah, menggemburkan tanah, sumber organik dan unsur hara
4.       Pergiliran tanaman: bertujuan untuk mencegah terkurasnya unsur hara dari dalam tanah dan menekan terjadinya erosi
5.       Pertanaman lorong/argohutan: sistem pertanian yg mengkombinasikan tanaman hutandg tanaman semusim atau tanaman pakan ternak
6.       Olah tanam konservasi: suatu sistem budidaya pertanian yang dalam pengolahan tanahnya tidak menimbulkan erosi yang berarti
 Atmosfir telah dieksploitasi oleh manusia dalam berbagai kebutuhan untuk menjalani hidup, yaitu: sebagaisumber oksigen untuk pernapasan, tempat pembuangan karbon dioksida sisa pernapasan, tempat pembuangan uap air yg dilepaskan dari pernapasan dan berkeringat, tempat pembuangan limbah, untuk komunikasi fisik, komunikasi gelombang elektromagnetik
Kebutuhan udara dalam kehidupan organisme
1.       Kebutuhan langsung: sebagai sumber keberadaan oksigen dan pembuangan karbondioksida dan uap air dalam pernapasan serta bagian dari nisia
2.       Kebutuhan tidak langsung: sebagai media berbagai macam komponen abiotik penyusun ekosistem antara lain : medium perambatan radiasi cahaya matahari, sebagai sumber penerangan bagi ekosistem, berperan dalam menentukan iklim, musim dan cuaca, sebagai medium perambatan gelombang elektromagnetik
Lokomosi (bergerak), metabolisme (makan, penyimpanan hasil pencernaan, dan pembuangan zat), tumbuh kembang (growth and development), irritabilitas (peka terhadap rangsang
Gas2 yang mencemari udara antara lain: gas anorganik (SO, CO, dan nitrogen dioksida NO, Hidrokarbon (HC) yaitu benzene dan butadien, senyawa organik yang mudah menguapdan pencemar sekunder, ozon ( O₃), asap tembakau,dan radiasi ion
Iklim _ musim _ cuaca meliputi 3 faktor yaitu suhu udara, kelembaban, dan tekanan udara
Pengendalian terhadap pencemaran udara lebih menekan kan pada pendekatan :
1.       Output dengan upaya: menekan pertumbuhan populasi manusia + memperkecil penghamburan dan penggunaan energi di pabrik, menggantikan minyak dengan sumber energi lain, gunakan batubara yang telah di buat gas atau di cairkan, memperkecil penggunaan mobil pribadi, arahkan pemilihan kendaraan bermesin pada jenis yg irit bahan bakar
2.       Pendekatan output: bebaskan asap buangan pabrik atau mobil, cerobong asap di buat lebih tinggi shg buangan asap langsung kelapisan inversi udara, lakukan pengendalian pembuangan pencemar udara dg metode intermitten, lakukan pemasangan alat tambahan pada mesin mobil shg pembakaran mobil menjadi sempurna
Seorang dewasa rata2 menghirup lebih dari 3000gallon (11,4 mᶾ) udara tiap hari
Pencemar udara menyebabkan kanker dan dampak kesehatan serius, smog dan hujan asam, mengurangi daya perlindungan lapisan ozon di atmosfir bagian atas, berperan dalam perubahan iklim
7 pencemar udara: partikulat, sulfur, dioksida (SO₂), ozone, karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida ( NO₂), Hidrokarbon (HC), dan timbal (Pb)
Hujan asam: istilah yang menggambarkan turunnya asam dari atmosfir ke bumi ( deposisi basah= hujan asam, kabut dan salju), deposisi kering (mengacu pada gas dan partikel yang mengandung asam)
Untuk mengukur keasaman hujan asam di gunakan pH meter, pH kurang dari 0-7 = air asam, air murni pH 7,0, air basa pH lebih dari 7-14, air hujan normal pH 5,6 di bawah 5,6 sudah tercemar, hujan asam pH 5,0
Zat kimia yang menimbulkan penipisan lubang ozon adalah: ODS (ozone-depleting subtances) diantaranya chlorofluorocarbons (cfcs), hydrochlorofluorocarbons (HCFCs), halons, methyl bromide,carbon tetrachloride, dan methyl chloroform
Zat perusak ozon tersebut sebagian masih di pakai untuk pendingin (coolants), bahan cairan berbusa (foaming agents) antara lain untuk pemadam kebakaran ( fire extinguishers), pelarut (solvents), pestisida (pesticides), dan aerosol propellants
CFC mengandung klorin (chlorine), florin (fluorine), karbon (carbon)
CFCs yang paling umum adalah CFCH, CFC-12, CFC-113, CFC-114, dan CFC-115 potensi merusak ozon dari CFC tersebut secara berurutan adalah 1,1,0,8,1 dan 0,6
1 atom klorin dapat merusak 100000 ozon
Penipisan lapisan ozon pelindung akan meningkatkan jumlah radiasi matahari kebumi yang menyebabkan kanker kulit, katarak dan pelemahan sistem daya tahan tubuh
Terkena UV yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit melanoma dan kanker kulit
Pemanasan global berkait dengan efek rumah kaca (bangunan yang biasa di buat oleh para ilmuwan, yang kemudian di sebarluaskan untuk kepentingan budi daya tanaman, untuk mempertahankan suhu ruangan agar tetap nyaman bagi tanaman di musim dingin di negri subtropis, kegiatan manusia dg melakukan pembakaran2 dan menebangi hutan2 (pembalakan liar)
Dampak pemanasan global adalah mencairnya salju yang ada di kutub dan di puncak gunung2 yang tinggi
Gangguan kenyamanan dan kesehatan dapat di lamai oleh manusia yang melakukan aktivitas di ruang tertentu, contoh: ruang kerja di pabrik, ruang tempat berkumpul banyak orang, ruang keluarga atau ruang kerja personal
Dalam kaitan pencemaran udara, hal2 yang harus di cermati adalah 7 pencemar utama dan sumbernya, hujan asam, penipisan lubang ozon, perubahan iklim dan pemanasan global, kualitas udara di dalam ruangan
Dua prioritas bagi program pengendalian pencemaran adalah kendaraan bermotor dan sumber pembangkit tenaga
Penanganan pencemaran udara bertujuan untuk menurunkan/memperbaiki gas buang emisi dari sumber bergerak maupun tidak bergerak diantaranya uji emisi kendaraan bermotor, partisipasi masyarakat
Dalam konsep pembangunan berkelanjutan merumuskan ada empat pilar, yang di sebut sebagai keperpihakan (pro) harus di kembangkan yakni berpihak pada lingkungan hidup, rakyat miskin, jender, dan lapangan kerja
Manusia di sebut Homo sapiens. Homo artinya manusia dan sapiens berarti bijaksana
Spesies manusia bukan hanya homo sapiens tetapi ada homo habilis (manusia tukang = pembuat alat, dizaman batu), homo mojokertensis (manusia dari mojokerto), homo pekinensis (manusia dari peking), homo neanderthalensis (manusia dan neanderthal) dsb.
Interaksi manusia dengan lingkungan yang paling utama adalah penggunaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan pangan dan perlindungan
Faktor yang menyebabkan terjadinya dinamika penduduk secara umum adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan/imigrasi
Rumus untuk menghitung besarnya angka kelahiran/angka kematian sbb: angka kelahiran = jumlah kelahiran (kematian)/jml penduduk pada tengah tahun
Rumus menghitung pertumbuhan penduduk sbb: p=(I-m) + (i-e)
P= pertumbuhan penduduk, I = total kelahiran, m = total kematian, I = total imigran/penduduk yg pergi, e = emigran /pendatang dari luar daerah
Kurva j menggambarkan angka perumbuhan penduduk yang sangat tinggi dalam kurun waktu tertentu
Kurva S menunjukan pertumbuhan penduduk yang meningkat secara lebih lambat. Ada 4 fase : fase akselerasi fositif (menggambarkan pertumbuhan awal suatu populasi penduduk secara lebih lambat), fase eksponensial (fase pertumbuhan yang cepat), fase akselerasi negatif ( imajiner batas kurva sesuai daya dukung lingkungan), fase dinamik (menggambarkan fluktuasi positif)
Perubahan jumlah (kuantitas) penduduk di dalam kajian kependudukan merupakan bidang kajian penting dalam dinamika horizontal
Kualitas penduduk dfase akselerasi negatif ( imajiner batas kurva sesuai daya dukung lingkungan), fase dinamik (menggambarkan fluktuasi positif)
Perubahan jumlah (kuantitas) penduduk di dalam kajian kependudukan merupakan bidang kajian penting dalam dinamika horizontal
Kualitas penduduk dfase akselerasi negatif ( imajiner batas kurva sesuai daya dukung lingkungan), fase dinamik (menggambarkan fluktuasi positif)
Perubahan jumlah (kuantitas) penduduk di dalam kajian kependudukan merupakan bidang kajian penting dalam dinamika horizontal
Kualitas (dinamika vertikal) penduduk dapat di tinjaudan fenomena kesejahtraan penduduk. Kesejahtraan di indikatori oleh terpenuhinya kebutuhan2 meliputi: kebutuhan fisik-fisiologis (pangan, sandang,  kesehatan dan papan), kebutuhan psikologis ( identitas, demokrasi dan rasa aman)
Pertumbuhan populasi manusia sbb:
1.       Masyarakat pemburu- pengumpul awal, kemampuannya diperkirakan oleh pola yaitu (1) penggunaan benda2 di sekitar untuk berburu (misal, batu,kayu) (2) belajar hidup dalam lingkungan/alam liar dengan organisasi sosial dan bekerja sama dengan manusia lain (3) menggunakan bahasa sebagai alat/media bekerjasama serta berbagi pengetahuan dan pengalaman sebelumnya
2.       Masyarakat pemburu-pegumpul lanjut, kemampuannya berkembang dengan dukungak faktor struktur morfologi tubuh yaitu tangan yang mampu memegang secara sempurna. Pada era ini mulai berkembang teknologi sederhana
3.       Masyarakat petani, mulai memelihara hewan, menjadi penggembala. Terdapat beberapa efek lingkungan dan sosial yang muncul dan pola budaya antara lain (1) tanpa adanya tekanan kelaparan populasi meningkat, (2) manusia lahan besar2an dan mulai mengendalikan serta mengubah permukaan bumi untuk memenuhi kebutuhan sehingga masalah lingkungan meningkat tanpa di sadari (3) pola2 politik, ekonomi, kebijakan sosial baru lahir (4) mulai adanya pembentukan kelompok manusia
4.       Masyarakat industri, merupakan kelanjutan dari masyarakat petani
5.       Masyarakat peduli kelangsungan bumi, masyarakat mulai menyadari pentingnya mengendalikan alam
Teori Robert Malthus :pertambahan populasi manusia seperti layaknya pertambahan pada deret ukursedangkan ketersediaan dan daya dukung lingkungan dalam menyediakan sumber pangan bertambah seperti deret hitung
Perhitungan yang dilakukan untuk memperkirakan jumlah total penduduk dunia yang mengalami kelaparan dan kekurangan gizi sangant sulit dilakukan, kesulitan itu antara lain: sangat sulit mengumpulkan data yang valid, adanya kelaparan tersembunyi, kebutuhan asupan kalori yang berbeda, adanya perbedaan standar minimal/batas minimal kebutuhan asupan protein pada manusia
Beasr kerusakan lingkungan dapat di sebabkan oleh banyak faktor, diantaranya: jumlah penduduk, konsumsi perkapita, dampak kerusakan per unit penggunaan sumber daya alam yang di gunakan oleh manusia
Rumus kerusakan lingkungan dan pencemaran = (jumlah penduduk x konsumsi per kapita x jenis bahan)
Dari segi kependudukan berkaitan dengan besarnya pertumbuhan penduduk, dan kerusakan lingkungan yang di timbulkannya dapat di lakukan upaya2 antara lain:
1.       Untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk: menggalakan program KB, menunda masa perkawinan
2.       Untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk: penambahan dan penciptaan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan, mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi, meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Salah satu program of action for sustainable development sebagai bagian agenda 21 mencakup pokok pikiran tentang social and economic dimention meliputi : kerjasama internasional mempercepat pembangunan berkelanjutan, memerangi kemiskinan, mengubah pola konsumsi, mengubah pola konsumsi, dinamika demografi dan sustainibilitasnya, proteksi dan meningkatkan kesehatan manusia, promosi pengembangan pemukiman manusia berkelanjutan, integrasi lingkungan dan pembangunan dalam pengambilan keputusan
Hasil KTT Kopenhagenmenggariskan upaya2 sosial dalam hal penghapusan kemiskinan, perluasan lapangan kerja yang lebih produktif, penciptaan integrasi sosial yang lebih menitikberatkan pembangunan berdimensi kerakyatan, serta membuka peluang peningkatan kepedulian pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam menyelenggarakan proses pembangunan kesejahtraan sosial
Pendekatan kesejahtraan telah di tuangkan dalam beragam inpres : inpres desa tertinggal tujuannya menciptakan kesetaraan desa dan memacu lapangan pekerjaan, inpres kesehatan tujuannya memberi layanan kesehatan yang mudah dan murah, inpres pendidikan tujuannya memberikan layanan pendidikan gratis untuk pendidikan dasar dan menengah, inpres obat2an tujuannya memberikan obat2an murah kepada masyarakat miskin
Psikolog Rollo May mengungkapkan sebagian besar manusia saat ini sudah tidak peduli dengan sesama dan lingkungannya karena merasa sudah berkelimpahan
Miller mengungkapkan kekuatan yang di miliki manusia sebenarnya justru merusak, bahkan membunuh manusia sendiri lewat kerusakan ekologik serta penyalahgunaan nuklir, manusia pada dasarnya sudah mulai kehilangan orientasi dan harapan hidup
Sikap mental manusia merupakan wujud etika, suatu cara pandang dan konstruksi nilai yang mendasari sikap dan prilaku manusia dalam memperlakukan alam dan lingkungannya
Menurut Sonny Keraf, etika merupakan sebuah refleksi kritis tentang norma dan nilai atau prinsip moral yang dikenal umum
Etika lingkungan adlah refleksi kritis tentang norma dan nilai atau prinsip moral yang selama ini di kenal dalam komunitas manusia untuk di terapkan secara lebih luas dalam komunitas biotis atau komunitas ekologis
Etika lingkungan adalah sebagai refleksi kritis tentang apa yang harus dilakukan manusia dalam menghadapi pilihan2 moral yang terkait dengan isu lingkungan hidup, termasuk pilihan moral dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang memberi dampak pada lingkungan
Arne Naess menegaskan krisis lingkungan dapat di atasi dengan melakukan perubahan cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam secara fundamental dan radikal
Tiga teori etika lingkungan
1.       Antroposentrisme : memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Penganutnya meyakini bahwa hanya manusialah yang mamiliki hak, kepentingan dan nilai atas alam. Cara pandang ini di perkuat dengan paradigma ilmu cartesian yang bersifat mekanistik reduksionis, dimana ada pemisahan yang tegas antara manusia sebagai subjek dan alam sebagai objek ilmu pengetahuan sehingga menyebabkan adanya pemisahan antara fakta dengan nilai. Pandangan ini menjadi pandangan yang sangat instrumentalis, artinya alam hanya sebgai alat bagi kepentingan manusia. Cara pandang ini melahirkan sikap dan perilaku manifulatif eksploitatif tanpa kepedulian sama sekali terhadap alam
2.       Biosentrisme: menganggap setiap bentuk kehidupan dan mahluk hidup memiliki nilai dan berharga bagi dirinya sendiri sehingga pantas dan perlu mendapat penghargaan dan kepedulian moral atas nilai dan harga dirinya itu, terlepas apakah ia bernilai atau tudak bagi manusia
3.       Ekosentrisme: mengembangkan wilayah pandangan etika pada seluruh komunitas ekologik, baik yang hidup maupun yang tidak.teori ini di implementasikan melalui gerakan deep ecology (DE) yang mengupayakan aksi2 kongkret dari prinsip moral etika ekosentrisme secara komprehensif menyangkut seluruh kepoentingan elemen ekologis, tidak sekedar sesuatu yang instrumental dan ekspansif seperti pada antropsentrisme. DE menuntut suatu etika baru yang tidak hanya berpusat pada manusia tetapi pada mahluk hidup seluruhnya. Empat tingkat kesadaran lingkungan: polusi,